Minggu, April 28, 2024
29.5 C
Palangkaraya

Danrem 102/Pjg Pimpin Apel Gelar Pengamanan Pemilu 2024

Penegasan Komitmen Tugas dan Kesiapsiagaan Prajurit

PALANGKA RAYA – Komandan Korem (Danrem) 102 Panju Panjung Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto SIP memimpin apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 2024 di Lapangan Sepak Bola Makorem 102/Pjg, Kamis (01/02/2024). Apel gelar pasukan ini dalam rangka memastikan kesiapsiagaan TNI untuk pengamanan Pemilu 2024.

Apel tersebut juga dihadiri Forkopimda Provinsi Kalimantan Tengah, Sekda Kalteng H Nuryakin, Kapolda Irjen Pol Djoko Poerwanto, Pj Wali Kota Palangka Raya Hj Hera Nurgrahayu, para PJU Polda Kalteng, para PJU Korem 102/Pjg, Dandim 1016/Plk, Dandim 1019/Ktg, perwakilan Pengadilan Tinggi Palangka Raya, KPU Kalteng, Bawaslu, perwakilan TNI AL, perwakilan TNI AU serta diikuti para prajurit dari tiga matra itu. Apel ini juga digelar serentak jajaran TNI di seluruh Indonesia yang dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto di Silang Monas, Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto membacakan amanat Panglima Kodam (Pangdam) XII Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan SE MM menyampaikan, apel gelar pasukan ini untuk menegaskan komitmen tugas dan kesiapsiagaan prajurit satuan jajaran Kodam XII/Tpr dalam mengamankan wilayah Kalteng  selama pemilihan presiden dan wakil presiden, serta pemilihan legislatif 2024 pada 14 Februari mendatang. “Pesta demokrasi yang telah memasuki tahapan penting yakni masa kampanye, membutuhkan konsentrasi yang tinggi bagi setiap prajurit terkait tugas pengamanan di lapangan,” tegasnya.

Baca Juga :  Memastikan Keamanan di Penghujung Tahun

“Menyikapi hal tersebut, saya tekankan kepada seluruh prajurit dan unsur pimpinan satuan, agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi agar setiap saat dapat dioperasionalkan guna mengantisipasi segala kemungkinan dan perkembangan situasi yang terjadi di wilayah,” katanya.

Pangdam minta seluruh prajurit, untuk menghindari sikap keragu-raguan dan bertindaklah secara profesional, dalam mengantisipasi setiap perkembangan situasi yang berpotensi atau dapat menganggu stabilitas keamanan dan merusak proses demokrasi.

“Pedomani aturan pelibatan (rule of engagement) perbantuan kepada Polri maupun pemerintah daerah dalam mengatasi setiap gangguan keamanan selama pesta demokrasi. Ikuti prosedur tetap yang telah digariskan oleh pimpinan dalam melaksanakan tugas pengamanan dengan tetap memegang teguh netralitas TNI,” harapnya.

Para prajurit juga harus tetap menjaga soliditas dan jangan mudah terpengaruh upaya provokasi kelompok tertentu yang menyeret prajurit dan institusi TNI ke dalam kepentingan politik praktis.

Apel gelar pasukan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan naluri antisipatif prajurit dan satuan jajaran Kodam XII/Tpr terhadap berbagai potensi konflik, baik vertikal maupun horizontal yang mungkin timbul sebagai dampak gesekan kepentingan politik di tengah masyarakat.

Usai apel, Danrem 102/Pjg menyampaikan, dalam rangka apel kesiapsiagaan pengamanan pemilu khusus internal TNI, untuk Korem 102/Pjg baik komponen darat, laut, udara, menggelar kekuatan hampir  3.000 personel. “3000 personel ini kita ploting untuk Provinsi Kalimantan Tengah yang kekuatan internal TNI-nya,” kata danrem kepada wartawan.

Baca Juga :  TMMD 117 Kodim 1017/Lmd Bangun Jalan 6 Kilometer

“Kekuatan tersebut di luar dari kekuatan kepolisian. Apabila dari polda dari Polri termasuk dari polres membutuhkan backup kekuatan, nanti kita siap mem-BK- kan kepada mereka. Kebetulan di pagi ini juga sama-sama kita saksikan melaksanakan vicon dengan Panglima TNI beliau hadir di Monas Jakarta kemudian Pak Pangdam Mayjen TNI Iwan Setiawan hadir di Pontianak. Beliau semuanya menaruh atensi yang sangat tinggi untuk persiapan pengamanan pemilu, karena bagaimana pun juga unsur TNI Polri termasuk gakkum ini harus bisa menjamin lancarnya pelaksanaan pemilu sampai dengan aman, nyaman,dan damai,” harapnya.

“Secara umum apabila TNI di BKO kan kepada kepolisian, maka aspek pengendalian taktis dan teknis kita akan menyesuaikan dari kepolisian. Walaupun kita sudah membuat beberapa pengaturan, kita akan menggunakan sistem titik berat. Sistem titik berat itu artinya disesuaikan dengan potensi yang paling mungkin, maka di situlah ada titik berat kekuatan yang kita ploting kita kirim,” pungkasnya. (penrem 102/pjg/ens)

PALANGKA RAYA – Komandan Korem (Danrem) 102 Panju Panjung Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto SIP memimpin apel gelar pasukan pengamanan Pemilu 2024 di Lapangan Sepak Bola Makorem 102/Pjg, Kamis (01/02/2024). Apel gelar pasukan ini dalam rangka memastikan kesiapsiagaan TNI untuk pengamanan Pemilu 2024.

Apel tersebut juga dihadiri Forkopimda Provinsi Kalimantan Tengah, Sekda Kalteng H Nuryakin, Kapolda Irjen Pol Djoko Poerwanto, Pj Wali Kota Palangka Raya Hj Hera Nurgrahayu, para PJU Polda Kalteng, para PJU Korem 102/Pjg, Dandim 1016/Plk, Dandim 1019/Ktg, perwakilan Pengadilan Tinggi Palangka Raya, KPU Kalteng, Bawaslu, perwakilan TNI AL, perwakilan TNI AU serta diikuti para prajurit dari tiga matra itu. Apel ini juga digelar serentak jajaran TNI di seluruh Indonesia yang dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto di Silang Monas, Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Danrem 102/Pjg Brigjen TNI Iwan Rosandriyanto membacakan amanat Panglima Kodam (Pangdam) XII Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan SE MM menyampaikan, apel gelar pasukan ini untuk menegaskan komitmen tugas dan kesiapsiagaan prajurit satuan jajaran Kodam XII/Tpr dalam mengamankan wilayah Kalteng  selama pemilihan presiden dan wakil presiden, serta pemilihan legislatif 2024 pada 14 Februari mendatang. “Pesta demokrasi yang telah memasuki tahapan penting yakni masa kampanye, membutuhkan konsentrasi yang tinggi bagi setiap prajurit terkait tugas pengamanan di lapangan,” tegasnya.

Baca Juga :  Memastikan Keamanan di Penghujung Tahun

“Menyikapi hal tersebut, saya tekankan kepada seluruh prajurit dan unsur pimpinan satuan, agar meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan yang tinggi agar setiap saat dapat dioperasionalkan guna mengantisipasi segala kemungkinan dan perkembangan situasi yang terjadi di wilayah,” katanya.

Pangdam minta seluruh prajurit, untuk menghindari sikap keragu-raguan dan bertindaklah secara profesional, dalam mengantisipasi setiap perkembangan situasi yang berpotensi atau dapat menganggu stabilitas keamanan dan merusak proses demokrasi.

“Pedomani aturan pelibatan (rule of engagement) perbantuan kepada Polri maupun pemerintah daerah dalam mengatasi setiap gangguan keamanan selama pesta demokrasi. Ikuti prosedur tetap yang telah digariskan oleh pimpinan dalam melaksanakan tugas pengamanan dengan tetap memegang teguh netralitas TNI,” harapnya.

Para prajurit juga harus tetap menjaga soliditas dan jangan mudah terpengaruh upaya provokasi kelompok tertentu yang menyeret prajurit dan institusi TNI ke dalam kepentingan politik praktis.

Apel gelar pasukan ini juga diharapkan dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan naluri antisipatif prajurit dan satuan jajaran Kodam XII/Tpr terhadap berbagai potensi konflik, baik vertikal maupun horizontal yang mungkin timbul sebagai dampak gesekan kepentingan politik di tengah masyarakat.

Usai apel, Danrem 102/Pjg menyampaikan, dalam rangka apel kesiapsiagaan pengamanan pemilu khusus internal TNI, untuk Korem 102/Pjg baik komponen darat, laut, udara, menggelar kekuatan hampir  3.000 personel. “3000 personel ini kita ploting untuk Provinsi Kalimantan Tengah yang kekuatan internal TNI-nya,” kata danrem kepada wartawan.

Baca Juga :  TMMD 117 Kodim 1017/Lmd Bangun Jalan 6 Kilometer

“Kekuatan tersebut di luar dari kekuatan kepolisian. Apabila dari polda dari Polri termasuk dari polres membutuhkan backup kekuatan, nanti kita siap mem-BK- kan kepada mereka. Kebetulan di pagi ini juga sama-sama kita saksikan melaksanakan vicon dengan Panglima TNI beliau hadir di Monas Jakarta kemudian Pak Pangdam Mayjen TNI Iwan Setiawan hadir di Pontianak. Beliau semuanya menaruh atensi yang sangat tinggi untuk persiapan pengamanan pemilu, karena bagaimana pun juga unsur TNI Polri termasuk gakkum ini harus bisa menjamin lancarnya pelaksanaan pemilu sampai dengan aman, nyaman,dan damai,” harapnya.

“Secara umum apabila TNI di BKO kan kepada kepolisian, maka aspek pengendalian taktis dan teknis kita akan menyesuaikan dari kepolisian. Walaupun kita sudah membuat beberapa pengaturan, kita akan menggunakan sistem titik berat. Sistem titik berat itu artinya disesuaikan dengan potensi yang paling mungkin, maka di situlah ada titik berat kekuatan yang kita ploting kita kirim,” pungkasnya. (penrem 102/pjg/ens)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/